Rabu, 19 November 2014

PERKEBUANAN STRAWBERRY

Berkebun strawberry di dataran rendah di kota Cepu Jawa Tengah
oleh: Kamarudin (aldebaran_centauri82@yahoo.co.id)
Strawberry merupakan tanaman yang mempunyai ketahanan & adaptasi yang cukup luas. secara umum syarat tumbuh yang baik untuk strawberry adalah seperti kondisi iklim berikut ini:
  • suhu udara optimum 17 – 20 C dan suhu udara minimum antara 4 – 5 derajat Celcius.
  • Kelembaban udara (RH) 80 – 90%.
  • Penyinaran matahari 8 – 10 jam/hari.
  • Curah hujan berkisar antara 600 – 700 mm/tahun.
syarat diatas sebenarnya tidaklah mutlak, saya sudah mencoba sendiri untuk membudidayakan strawberry di tempat saya tinggal yang sebenarnya kondisi lingkungannya kurang cocok untuk berbudidaya strawberry.
pada awalnya saya hanya coba-coba dengan membeli bibit strawberry 1 pot pada sebelum ramadhan tahun 2007 saat ketika saya wisata dan jalan-jalan di pasar tanaman hias Bandungan kabupaten semarang.
daerah Bandungan terletak di lereng gunung ungaran yang berhawa sejuk dan saya perkirakan ketinggiannya sekitar 800 m dari permukaan air laut. mulanya saya sempat ragu apa mungkin tanaman strawberry ini bisa bertahan hidup di daerah tempat saya tinggal? bahkan teman saya sempat mengatakan bahwa tanaman yang saya beli dalam waktu sebentar akan mati.
Kota tempat saya tinggal yaitu kota Cepu mempunyai ketinggian kira-kira 30 meter dari permukaan air laut (ini saya ketahui berdasar dari papan penunjuk ketinggian di stasiun cepu yaitu +28 m) dan rumah saya terletak tak jauh dari stasiun tersebut. suhu udara berkisar dari 25 derajat sampai 33 derajat celcius. curah hujan kurang dari 500 mm/tahun. banyak orang pernah mengatakan pada saya bahwa kota cepu berhawa panas, mungkin sama panasnya dengan kota-kota besar lainnya di pulau jawa.
Tanaman strawberry ini saya pelihara di samping rumah yang lahannya cukup sempit dan menerima sinar matahari langsung sekitar 6 – 8 jam sehari, ternyata memang tanaman ini tidak cukup kuat menahan hawa panas. banyak daunnya yang mengering, kemudian saya mencoba untuk menyemprot daunnya dengan sprayer yang terisi air dingin pada pagi menjelang siang dan siang menjelang sore. cara ini cukup membantu mengurangi jumlah daun yang mengering dan saya juga menyirami tanaman ini pagi dan sore.
Tanaman strawberry saya mulai bertambah dengan munculnya sulur-sulur stolon tanaman, dari ujung sulur-sulur ini akan tumbuh tanaman strawberry baru dan akarnya. ujung inilah yang dapat ditampung dalam pot baru, setelah tanaman baru mempunyai 4-5 daun maka sulur yang terhubung dengan indukannya dapat dipotong.
Media tanam-nya saya buat dari campuran dari tanah kebun dan sedikit pupuk kandang. pot yang saya gunakan berukuran kecil ‘ukuran 17 sampai 20′. satu pot berisi antara 1 sampai 3 tanaman. tanaman tanaman baru ini saya dapat dari stolon tanaman induk yang menjulur.
setelah setahun saya menunggu akhirnya kebun strawberry saya mulai berbuah, dari sekitar 30 pot, 3 pot diantaranya pasti ada yang berbunga kemudian berubah menjadi buah. hampir sekitar 4 hari sekali saya bisa memetik buah yang sudah matang (ditandai dengan warna buah merah tua) dari 1 pot bisa 1-2 buah strawberry yang matang. saya bisa menikmati buah strawberry dari kebun saya yang sempit itu selama 3 bulan penuh yaitu dari bulan september – november 2008. pada bulan desember 2008 kebun saya sama sekali tak menghasilkan buah. saya perkirakan pada bulan bulan itulah memang musimnya strawberry untuk berbuah.
berikut saya sertakan foto salah satu pot saya yang sudah berbuah:
image8
Saya sebenarnya kurang tahu pasti dari jenis dan spesies apa tanaman strawberry yang saya pelihara tersebut. ciri-ciri tanaman strawberry yang saya punya yaitu dari segi ukuran buah sedang, mempunyai rasa yang tidak terlalu tajam, tidak terlalu manis.

PERKEBUNAN KOPI

Sekilas Aturan Penggunaan Nama Kopi Gayo, Setelah adanya Indikasi Geografis (IG) kopi Gayo


Nama Kopi Arabika Gayo hanya bisa digunakan untuk kopi murni yang berarti bahwa kopi yang dijual dengan nama ini harus memiliki komposisi 100% kopi Arabika Gayo.  Kopi Campuran tidak bisa menggunakan kata Gayo. Dalam hal kopi gayo dipergunakan sebagai campuran maka presentase komposisi kopi gayo harus dicantumkan  dalam informasi komposisi bahan atau kandungan misal :
Kopi-kopi  selain dari grade 1 tidak bisa  di katakan sebagai kopi gayo, kalau pun itu dipergunakan sebagai campuran, maka persentase komposisi kopi Gayo yang digunakan harus secara jelas dicantumkan dan nama kopi Gayo dapat muncul di daftar komposisi campuran.
Aturan-aturan penggunaan nama kopi Arabika Gayo antara lain:
1.    Pemakaian kata Gayo sebagai  merek dagang oleh pihak ketiga tidak diperkenankan
2.   Pemakaian kata Gayo secara tanpa hak  oleh pihak ketiga melingkupi kata ala, serupa, sekualitas, tiruan rasa, dibuat dengan cara-cara atau translasinya dalam bahasa lain termasuk juga penggunaan kata-kata yang dapat menyesatkan konsumen mengenai asal barang
3.    Setiap anggota yang telah memiliki merek dagang terdaftar  yang menggunakan kata Gayo sebagai unsur  dalam merek dagangnya  wajib memberitahukan kepada MPKG
4.    Setiap penggunaan kata Gayo oleh pihak ketiga, harus mendapatkan rekomendasi dari MPKG dengan menaati ketentuan dalam buku persyaratan serta harus didaftarkan ke Ditjen HKI sesuai ketentuan Pasal 15 PP No. 51

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Mutu Kopi Arabika

Produksi dan mutu kopi arabika dipengaruhi oleh banyak faktor yang secara garis besar dapat dipilahkan menjadi 5 macam, yaitu:
1. bahan tanam (varietas)
- secara genetik bahan tanam memiliki perbedaan potensi mutu, daya hasil, dan sifat-sifat lain.
- penanaman kopi arabika sebaiknya menggunakan bahan tanam yang memiliki potensi mutu baik, dayahasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit utama, dan sifat-sifat baik lainnya.
- Bahan tanam yang digunakan sebaiknya berasal dari sumber benih yang resmi agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
- Bibit kopi hendaknya dipersiapkan dengan baik dan hendaknya hanya bibit-bibit yang baik saja untuk ditanam dikebun.
2. Faktor alam
- Penanaman kopi arabika dianjurkan pada ketinggian 1000 m dpl atau lebih. penanaman pada ketinggian kurang dari 1000 m dpl biasanya mutu citarasanya kurang bagus dan tingkat serangan hama dan penyakit lebih tinggi
- Curah hujan yang terlalu tinggi akan dapat mengganggu penyerbukan dan seringkali menyebabkan terjadinya keguguran buah muda - Intensitas awan yang telalu tinggi dapat mempengaruhi mutu citarasa kopi arabika karena proses penjemuran terlalu lambat
- Di beberapa daerah seringkali ada gangguan angin kencang yang berakibat pada keguguran daun dan buah - Di beberapa tempat di Indonesia (misalnya di Jawa Timur ) kadang-kadang perkebunan diserang oleh embun upas (frost) pada malam hari yang menyebabkan kerusakan tanaman yang cukup parah ( daun dan ranting mengering)
3. Faktor Pengelolaan (Manajemen) Kebun kopi
- Pengelolaan kebun yang baik akan menghasilkan tanaman yang tumbuh sehat dan akan berakibat pada produksi tinggi serta mutu buah kopi merah yang baik
- Pengelolaan tanaman yang baik perlu diawali dengan persiapan tanaman yang baik mulai dari tata tanam, penanaman penaung, pembuatan lubang tanam, pembuatan teras pada lahan miring, dll. Persiapan tanam sebaiknya dilakukan setahun sebelum bibit kopi ditanam di lapangan.
- Penanaman bibit kopi hendaknya dilakukan dengan baik dan pada saat yang tepat agar bibit yang ditanam dapat tumbuh baik dan tidak mengalami cekaman kekeringan setelah ditanaman
-Pemangkasan tanaman kopi dilakukan dengan baik yaitu mulai pangkas bentuk, pangkas lepas panen, pangkas tunas air, dan pangkas cabang-cabang yang tidak bermanfaat (misalnya: cabang balik, cabang cacing, cabang lemah, cabang terserang hama dan Penyakit, dll)
- Pengelolaan kesuburan tanah perlu dilakukan dengan baik yaitu dengan mencegah terjadinya erosi tanah (khususnya pada lahan miring), Pembuatan lubang angin, pemupukan serta pencangkulan untuk membersihkan dan membenamkan gulma.
- Pengendalian hama dan penyakit tanaman dilakukan secara teratur dan terpadu dengan mengutamakan cara pencegahan daripada cara pemberantasan.
- Pengendalian gulma dilakukan secara teratur
- Pemangkasan penaung perlu dilakukan secara teratur agar tanaman kopi dapat memperoleh sinar matahari dalam jumlah cukup
4. Cara Panen
- Cara panen sangat menentukan mutu kopi yang akan dihasilkan
- Panen sebaiknya dilakukan secara teratur dan hanya buah-buah yang masak optimal saja yang dipetik - Setelah panen selesai perlu dilakukan pemisahan buah-buah hijau, kuning, keriput, dan kering. buah-buah ini akan dapat menimbulkan cacat fisik biji kopi dan cacat rasa setelah kopi diseduh
5. Cara Penanganan Pasca Panen
- Buah hasil panen yang sudah dipisahkan dari buah-buah kurang bagus agar langsung dilakukan pengelupasan kulit buah menggunakan mesin penggiling kopi (pulper)
- Sebelum dilakukan penggilingan agar buah dirambang terlebih dahulu, buah yang mengapung dipisahkan dan diolah sendiri
- Tidak boleh menyimpan buah merah, karena kulit buah akan membusuk dan menimbulkan cacat rasa bau busuk atau basi (fermented, stinker) pada kopi seduhan
- Penjemuran harus dilakukan dengan bersih dan sehat, gunakan alas untuk penjemuran (misal: para-para, terpal plastik, anyaman bambu, dll) jaga agar kopi tidak berjamur pada saat penjemuran karena dapat menimbulkan cacat citarasa
- Karung yang digunakan untuk biji kopi harus bersih, bebas dari kotoran dan bau-bau asing
- Jika dilakukan penyimpanan biji kopi hendaknya dilakukan pada ruangan bersih dan bebas dari bau-bau asing. Kadar biji yang disimpan hendaknya telah mencapai 12-13% atau kurang agar tidak berjamur selama penyimpanan, karena jamur dapat menimbulkan cacat citarasa.
(Surip Mawardi)dikutip dari buku Panduan Budidaya dan Pengolahan kopi Arabika Gayo,

Harga Kopi di Terminal New york (NY"C")

Dalam perdagangan kopi arabika banyak mengacu pada terminal yang diselenggarakan oleh New York Board of Trading (NYBOT) atau yang dikenal dengan nama terminal New york. Kontrak perdagangan kopi menurut NYBOT disebut dengan istilah NY "C". Harga kopi Arabika di terminal New York dinyatakan dalam sen US$ per pound atau cen US$/lbs. Perlu dijelaskan disini bahwa 1 US$=100 sen dan 1 lbs (pound)=0,4540 kg.
Harga yang tertera di teminal New York mendasarkan pada standart mutu kopi Arabika Brazilian natural dan barang diterima di pelabuhan di amerika serikat.
Harga kopi Arabika mutu 1 dari dataran tinggi gayo biasanya lebih mahal dari pada harga NY "C", hal ini karena kopi gayo atau kopi sumatra dikelompokkan dalam other milds yang memiliki mutu lebih baik dibanding dengan mutu kopi Arabika Brazillian natural. Nilai kontrak ekspor biasanya berbasis FOB (free on board), yaitu barang di atas palka kapal di pelabuhan eksportir, untuk arabika gayo biasanya harganya lebih tinggi antara 30-40 sen US$/lbs. Tambah harga seperti ini dalam perdagangan disebut dengan istilah premium harga.
Harga kopi ditingkat petani gayo sekitar 70% atau lebih dari harga FOB. Keragsman harga ditingkat petani ini terjadi karena mutu yang kopi biji yang dihasilkan petani (asalan) juga sangat beragam, terutama jika ditinjau dari segi kadar air dan rendemen. Selisih persentase harga tersebut bukan berarti keuntungan eksportir seluruhnya, karena eksportir masih harus membsyar beaya transportasi, pengeringan ulang, sortasi, pajak, dokimen, susut berat, karung dan lain-lain.
Di dataran tinggi gayo telah terjadi persaingan yang cukup ketat dalam pembelian kopi di tingkat petani karena telah banyak eksportir yang langsung melakukan pembelian di tingkat petani. Kondisi seperti ini sangat berarti bagi petani karena dapat membandingkan harga pembelian oleh eksportir satu dengan lainnya.beberapa kelompok tani sudah melakukan kemitraan langsung dengan eksportir.  (Anthony Marsh dan Surip Mawardi)

Kopi Arabika Gayo (Sada Coffee Shop), hadir di Banda Aceh dengan Sanger Arabika

menempati ruangan 7 x 9 meter di jalan senangin no.21 Lampriet telah hadir cafe kopi yang menyajikan kopi Arabika gayo specialty. kopi arabika yang didatangkan langsung dari perkebunan diolah dari menjadi minuman kopi dan produk olahan lainnya, seperti bubuk kopi dan minuman kopi disajikan disini. " biji kopi kita datangkan langsung dari kebun milik cv. Nutrisi Aceh, yang merupakan perusahan perkebunan yang menerapkan sistem perawatan intensif terhadap perkebunan kopi, kemudian diproses menjadi biji kopi specialty, di Banda Aceh kita roasting dan kita olah akhirnya kita jual dengan harga terjangkau " ujar Mursada pemilik Sada Coffee Shop. sada coffee shop menyediakan minuman olahan kopi espresso, capucinno, coffee latte, dan bebagai minuman olahan lainnya. yang menarik ketika arabika gayo di olah menjadi kopi "sanger", kopi yang dicampur susu kental manis. sanger dikenal sebagai minuman kopi favorit di daerah Banda Aceh. Sada Coffee Shop Juga menjual bubuk kopi (ground Coffee), bubuk kopi di kemas dalam alumunium foil dalam berbagai kemasan berat. menurut Mursada, cafe kopi miliknya baru dibuka 3 hari sebelum pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh. selain menjual minuman dan bubuk kopi, Sada Coffee shop juga akan dijadikan tempat share (berbagi:red)Informasi dan bertukar informasi apa saja mengenai kopi, sesuai konsepnya coffee education


Kopi Ateng Super di Kebun Desa Lenga, Aceh Tengah; Tahun pertama berbuah 30 persen

Penanaman kopi di desa Lenga Aceh Tengah yang telah dilakukan pada akhir tahun 2009, telah mencapai 30 persen hasil. Hal ini sesuai dengan target. Walaupun tingkat kesulitan perawatan pohon kopi sangat tinggi, karena ditanam pada lahan sawah dengan kelembaban tanah tinggi, tiap baris pohon kopi dibuat drainase sedalam 30 cm dari permukaan tanah.
Percontohan Intensifikasi kebun kopi Arabika dengan memanfaatkan lahan sawah ini masih berada di ketinggian di atas 1100 m dpl.
Dengan menggunakan jarak tanam 140 Cm * 140 cm, luas kebun 1/4 ha di targetkan hasil panen pada pembuahan perdana ini mencapai 500 kg kopi beras (green bean) kadar air 14 %.




Selasa, 14 Februari 2012

Bentuk Kopi dan Rasio Konversi di Gayo

Bentuk Kopi dan Rasio Konversi di Gayo

Surip mawardi,

Kopi Gelondong Segar
Kopi gelondong segar = Kopi gelondong (merah) yang baru dipanen dari kebun.

Kopi gabah adalah Kopi biji yang masih dilapisi kulit kopi tanduk yang sudah dicuci bersih dan sudah dijemur beberapa saat sampai mencapai kering air, kadar air sekitar 40-45%.

Kopi labu adalah Kopi biji hasil penggilingan (huller) kopi gabah, kadar air 35-40 %




Kopi beras (green) adalah Kopi biji yang sudah tidak berkulit tanduk dan siap diperdagangkan (k.a. 14-18%).

1 kg gelondong segar     : 0,160 kg kopi beras (k.a. 11-12%).
1 kg Gabah kering angin : 0,344 kg kopi Beras (k.a.11-12%).
1 kg kopi Labu              : 0,498 kg kopi beras (k.a. 11-12%)
1 kg gelondong segar     : 0,465 kg gabah kering Angin (kering Air)
1 kg kopi Labu              : 1,449 kg gabah kering angin (kering air).
1 kg kopi beras              : 2,415 kg gabah kering angin (kering air).

Kopi Gabah













1 kg gabah (k.a. 40%) : 2,150 kg gelondong segar
1 kg gabah (k.a. 40%) : 0,690 kg kopi labu
1 kg gabah (k.a. 40%) : 0,414 kg kopi beras (k.a. >20 %)
1 kg gabah (k.a.40%) : 0,343 kg kopi beras (k.a. 11-12%)
1 bambu gelondong segar : 1,21 kg gelondong segar
1 kaleng gelondong segar : 12,1 kg gelondong segar
1 bambu kopi gabah : 1,30 kopi gabah
1 kaleng kopi gabah : 13,0 kg kopi gabah
1 rante (gayo) : 25 m × 25 m = 0,0625 ha
1 kaleng : 10 bambu 1 bambu : 2 Liter
Kopi Beras (Green Bean)




















Catatan : konversi dapat berubah karena faktor varietas, geografis, dll
Satuan-satuan penting dalam perdagangan kopi dunia dan konversinya
 a. LT (long Ton)
 b. SQ (Spanih quintal)
 c. Lbs (Libs, pound)
 d. MT (Metric ton)
 e. Bag (karung)
 1 kg = 2,2046 Lbs                  1 Lbs = 0,4540 kg                1 Lt = 1,016 kg
 1 kg = 0,084 LT                     1 SQ = 46 kg                        1 kg = 0,020 SQ
 1 bag = 60 kg kopi biji            1 MT = 1000 kg                   1 US $ = 100 cents




1 kg kopi Sangrai (Roasted bean) = 1,19 × 1 kg kopi biji
1 kg kopi bubuk (ground coffee) = 1,19 × 1 kg kopi biji
1 kg kopi instant (instant coffee)  = 2,60 × 1 kg kopi biji
1 kg kopi bentuk lain                   = 2,60 × 1 kg kopi biji

Usaha Perkebunan Kopi Arabika Gayo dengan Sistem Intensifikasi Lahan


Suatu Riset dan Analisis Usaha Perkebunan Kopi Arabika gayo dengan mengembangkan suatu metode baru mengenai managemen pengelolaan, perawatan.
Menyertakan Beberapa Analisis seperti Break Event Point (BEP),
Return Of Investment (ROI),
Benefit Cost Ratio (B/C Ratio),
serta Pembagian keuntungan yang di harapkan dapat memberikan gambaran detail bagi para investor yang akan berinvestasi.
Dengan nilai value Return Of Investment 0,75, B/C Rasio 1,75. Dengan jangka waktu 15 tahun.
keterangan lebih lanjut silahkan kirim email: sada.mra3@gmail.com atau kirim pesan Facebook ke  mursada@facebook.com, Mursada Muhammad Rasyid Ahmad

Senin, 04 Juli 2011

Investasi di perkebunan kopi


Setelah melakukan penelitian dan uji coba intensifikasi perkebunan kopi selama 4 tahun , dengan luasan lahan uji coba 5 ha terpisah-pisah perhektarnya di dua kabupaten di Aceh tengah dan Bener Meriah, Propinsi Aceh.
Penanganan serta pengelolaan diberbagai kondisi lahan, serta tingkat keberhasilan yang telah dicapai, kami (CV. NUTRISI ACEH) membuka peluang bagi investor untuk berinvestasi di perkebunan kopi.

Pembebanan buah Tahun ke 4


Gambar di ambil dari kebun LT1, Pembuahan perdana, mencapai 70% tingkat keberhasilan dihitung dari jumlah cabang, jumlah ruas buah, jumlah buah.
Berat buah dengan Asumsi hasil normal akan diperoleh hasil akhir sementara 1 kg biji kopi kering (kadar Air 14%) setiap batangnya. Untuk produksi per-Ha di prediksi mencapai 5 -6 ton biji kopi kering (kadar Air 14%, untuk masa panen raya diprediksi pada bulan oktober mendatang.
Untuk menepis anggapan bahwa pola intensifikasi yang dikembangkan hanya program sementara kami akan mengundang beberapa ahli budidaya kopi dari dinas perkebunan, dinas yang terkait lainnya, Forum Kopi Gayo serta masyarakat

Musim Berbunga


Sampel pembungaan pada cabang plagiotrof primer, menjadi 4 buah cabang plagiotrof sekunder( metode pembentukan cabang pola intensifikasi perkebunan kopi) sampel dari kebun LT 1 desa Tawarmiko, Aceh Tengah

Kebun LT 2 Tawarmiko


tinggi 1 meter, Jumlah tingkat cabang 12, bibit Ateng Super, jarak tanam 110 cm * 90 cm

Bibit Kopi untuk lahan R1, Desa Rembune, Kec. Timang Gajah, Kab. Bener Meriah

PERKEBUNAN APEL

KUNJUNGAN WISATA PT.SPORT GLOVE INDONESIA DI WISATA PETIK APEL DI BATU-MALANG

Wisata Petik Apel Batu Malang, Kota Batu identik dan terkenal sebagai Kota apel. Selain sektor wisata buah apel, sektor perkebunan Apel juga cukup mempunyai pengaruh yang signifikan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di kota ini. Berkunjung di Kota Batu-Malang tidak lengkap rasanya jika tidak menikmati buah yang menjadi ikon di kota Batu ini. Dikota Batu-Malang ini ada tempat Wisata Petik Apel yang sangat populer dan sangat di gemari. ingin mengikuti Training Public Speaking?
petik apel batu, www.wisatapetikapelmalang.blogspot.com, 082231080521
PT.Sport Glove Indonesia mengadakan wisata Petik Apel di kota  Batu-Malang Jawa Timur pada tanggal 26 Oktober 2014. Perkebunan Apel ini di kelilingi oleh pegunungan yang indah dan panorama yang masih asri. Sehingga efek refresh dari kepenatan aktivitas harian benar- benar dirasakan bagi pengunjung wisata petik apel. Banyak kelebihan dari Wisata Petik Apel yaitu anda bisa merasakan sensasi menjadi seorang petani buah di kota Batu yaitu tepatnya buah apel. selain itu kita juga bisa dengan secara langsung memetik buah apel langsung dari pohonnya serta kita dapat langsung menikmati segarnya buah apel ditempatnya.
petik apel batu, www.wisatapetikapelmalang.blogspot.com, 082231080521
Para pengunjung sangat menikmati berlibur di tempat wisata ini terbukti para peserta kegiatan sangat senang karena bisa jalan-jalan berkeliling dan mengabadikan moment ini di kebun apel yang udaranya masih sejuk dan asri. selain itu para pengunjung juga senang karena bisa memetik dan menikmati buah apel langsung dari pohonnya. Para pengunjung juga bisa membeli buah apel untuk oleh-oleh dari kota Batu-malang, untuk sanak saudara, bisa hasil petikan sendiri atau yang sudah disediakan oleh petugas ditempat.

PERKEBUNAN Kakao

Perawatan Kebun Kakao

Perawatan kebun kakao merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar memperoleh produksi biji kakao yang tinggi dan terus berkelanjutan. Perawatan yang harus diprioritaskan, untuk tujuan seperti memperbaiki kondisi vegetatif tanaman kakao, meningkatkan produktivitas dan kesinambungan produksi hingga umur ekonomisnya sekitar 28 tahun dan menjaga kelestarian tanah dan lingkungannya, adalah pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit.
Perawatan kebun kakao ini terbagi atas dua fase, yaitu perawatan dalam fase  tanaman belum menghasilkan (TBM) dan fase tanaman menghasilkan (TM).
Perawatan dalam fase TBM adalah pembersihan gulma secara manual pada piringan tanaman, pemupukan, pemangkasan penaung tetap dan penaung sementara, pemangkasan bentuk tanaman kakao, dan pengendaliah hama maupun penyakit.
Pengendalian gulma pada fase TBM dilakukan pada piringan tanaman kakao atau pada jalur tanaman, dilakukan dengan menggunakan sabit atau cangkul. Pada fase ini pengendalian gulma secara kimiawi dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kakao karena sebagian herbisidanya dapat mengenai daun kakao TBM.
Pemangkasan bentuk dilakukan setelah tanaman membentuk jorket yang dimaksudkan untuk membentuk kerangka percabangan yang kuat dan seimbang. Dari 4-5 cabang primer yang terbentuk dipilih 3 buah cabang primer yang masing-masing tersebar merata membentuk sudut 120 derajat, sedangkan cabang primer lainnya dipangkas. Cabang-cabang sekunder sampai dengan 60 cm dari pusat percabangan dipangkas.
Pemupukan pada fase TBM dilakukan  3-4 kali setahun sesuai dengan dosis anjuran dengan menggunakan pupuk buatan (anorganik) baik pupuk tunggal maupun majemuk dan dengan pupuk organik yang berfungsi memperbaiki kondisi tanaman dan memperpendek masa TBM.
Pada fase TM, kegiatan perawatan yang penting adalah pemangkasan tanaman kakao dan pelindungnya, pemupukan, dan konservasi tanah, pengendalian hama dan penyakit.
Pemangkasan pada fase TM meliputi pemangkasan pemeliharaan dan produksi, seperti membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki, seperti tunas air, cabang sakit, patah, menggantung dan cabang balik. Hal ini berguna untuk memacu tanaman agar menumbuhkan daun baru yang potensial sebagai produsen asimilat, menekan resiko terjadinya serangan hama dan penyakit, menjaga agar tinggi tajuk tanaman terus terkontrol pendek guna mempermudah panen dan pengendalian hama/penyakit, meningkatkan produksi buah. pemangkasan pemeliharaan dilakukan 3-4 kali per tahun.
Sedangkan pemangkasan produksi identik dengan pemangkasan berat yang dilakukan 2 x setahun (bulan oktober/november dan april)
Pemupukan tanaman kakao sendiri dibagi dua, yaitu melalui tanah dan daun. Pemberian pupuk organik melalui tanah dilakukan dengan meletakkan pupuk pada parit (alur) yang dibuat melingkar di sekeliling pohon dan kemudian ditutup kembali. Penutupan itu sendiri dimaksudkan untuk mengurangi penguapan pupuk dan erosi. Cara ini terbukti meningkatkan efisiensinya.
Pemupukan melalui daun hanya dilakukan sebagai pelengkap agar unsur hara yang diberikan dapat segera dipergunakan oleh tanaman. Dilakukan apabila telah tampak gejala kekurangan atau hanya dilakukan pada pemupukan mikro (Cu,Zn,Fe, Mn)
Pemberian pupuk anorganik dilakukan 2 kali setahun, yaitu awal musim hujan (oktober-november) dan akhir musim hujan (maret-april), dan jika memungkinkan pemupukan dapat dilakukan lebih dari dua kali setahun (3-4 kali setahun). Makin sering dipupuk, makin tinggi produksinya meskipun jumlah pupuk yang diberikan dalam setahun tetap sama.
Pupuk orgaik dapat ditaburkan di sekeliling pohon atau diletakkan pada parit pada salah satu pohon, dengan kedalaman parit 30 cm dan pupuk tersebut kemudian ditimbun dengan tanah setebal 5 cm. Dosis aplikasi pupuk organik yang baik adalah 25 kg/ha/pohon/tahun.
Untuk pengendalian, yang difokuskan pada organisme pengganggu tanaman (OPT) meliputi hama, penyakit, dan gulma. Dalam budidaya tanaman kakao, pencegahan meluasnya serangan OPT melalui penerapan teknik budidaya yang baik (Good agricultural practices/GAP) sangat penting, dengan demikian dapat dihindari eksploitasi hama dan penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian besar. 5 hama utama kakao, yaitu penggerek buah kakao  (PBK)= Conopormorpha cramerella snell, penghisap buah = Helopeltis spp, ulat kilan = Hyposidra talaca, dan ulat api = Darna trima.
Sedangkan penyakit utama yang sering menyerang tanaman kakao di Indonesia adalah :
- penyakit busuk buah (phytophtora palmivora)
- penyakit kanker batang (phytophtora palmivora)
- penyakit VSD (oncobasidium theobromae)
- penyakit Colletotrichum (Colletotrichumgloeosporioides)
- penyakit jamur upas (corticium salmonicolor)
- penyakit akar (JAC: Fomes lamaoensis, JAP : Fomes Lignosus)
Pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao diutamakan dilakukan melalui sistem pengendalian terpadu, dimana menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama atau penyakit adalah sebagai pelengkap dan bukan merupakan komponen pengendalian yang paling utama